RAJAB ADALAH BULAN ALLAH SWT
Salaam Sahabats…
Tanpa terasa waktu bergulir, Alhamdulillah pertengahan bulan Jumadil Akhir (Jumadits Tsani) 1431 H sebentar lagi kita lewati. Hari-hari menjelang datangnya Hilal bulan Rajab 1431 H segera menemui kita, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut tamu-tamu agung kita? Sudahkah kita menambah ilmu dan amaliah kita tentang Rajab, Sya’ban dan Ramadhan? Tahukah kita bahwa Rasulullah saw. bersabda tentang ketiga bulan tersebut,“Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (diriwayatkan dalam kitab Duratun Nashihin I:63)?
Dalam buku “Keagungan Rajab & Sya’ban” karya Ust. Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, yang diterbitkan oleh Penerbit Republika diriwayatkan bahwa: “Setelah bulan Rajab naik ke langit, lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Wahai bulan-Ku, adakah mereka menyukaimu?’ Rajab diam saja, sehingga Allah mengulangi lagi pertanyaan-Nya dua atau tiga kali. Kemudian Rajab menjawab,’Tuhanku Engkau Maha Menutupi segala cela (kesalahan)dan Engkau telah memerintahkan kepada makhluk-Mu supaya menutupi cela orang lain dan Rasul-Mu telah menamaiku si Pekak (Tuli). Saya mendengar ketaatan makhluk-Mu dan tiada mendengar kedurhakaan mereka.’ Kemudian Allah berfirman lagi,‘Engkau adalah bulan-Ku yang memiliki cela lagi pekak (tuli) dan para hamba-Ku pun memiliki cela. Kuterima mereka beserta cela mereka dengan sebab kemuliaanmu (Rajab), sehingga Aku pun menerima dirimu sedang engkaupun memiliki cela. Aku mengampuni mereka dengan sebab penyesalan mereka yang hanya sekali padamu (di bulan Rajab) dan Aku pun tidak mencatat perbuatan cela mereka di waktumu (bulan Rajab).”
Dalam riwayat yang lain, disebutkan bahwa bulan Rajab dinamai si Pekak (Tuli) karena malaikat Kiroman Katibin mencatat semua kebaikan dan kejahatan di semua bulan, tetapi di bulan Rajab hanya menulis kebaikan saja, tidak mencatat semua kejahatan yang dilakukan hamba karena mereka tidak mendengar kejahatan terjadi pada bulan Rajab yang harus mereka catat.
Keagungan Hari Jumat Pada Bulan Rajab
Jumat Pertama Bulan RajabDiriwayatkan dalam kitab Duratun Nashihin, bahwa Abu Bakar ra. Berkata,“Apabila telah lewat 1/3 malam Jumat pertama bulan Rajab, para malaikat yang di langit dan di bumi berkumpul di sisi Ka’bah. Lalu Allah berfirman kepada mereka,’Hai para malaikat-Ku, mintalah apa yang kamu inginkan.’ Para malaikat menjawab,’Ya Rabb, kami menginginkan untuk orang-orang yang shaum Rajab, agar Engkau beri ampunan.’ Allah menjawab,’Hai para malaikat-Ku, demi keperkasaan-Ku dan ketinggian-Ku, sungguh mereka telah Kuampuni.’” (Duratun Nashihin I:162)
Setiap Malam Jumat Bulan Rajab
Pada setiap malam Jumat bulan Rajab para malaikat berkumpul di belakang gunung Qaf. Di sana terdapat sebuah bumi berwarna putih seperti perak, luasnya tujuh kali dunia ini. Para malaikat memenuhi tempat itu dengan begitu padat, seandainya ada sebatang jarum jatuh ke sana, pasti akan mengenai mereka. Para malaikat semuanya memgang bendera yang bertuliskan “Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”.
Mereka duduk tawadhu (merendahkan diri), memohonkan keselamatan bagi umat Nabi Muhammad saw. kepada Allah dan berdoa sampai waktu subuh tiba dengan doa: “Ya Tuhan kami, kasihanilah umat Muhammad, janganlah Engkau siksa mereka.” Allah SWT menjawab,”Sungguh mereka telah Aku ampuni.” (Duratun Nashihin I:162)
Mengagungkan Rajab Dengan Memperbanyak Ibadah di Dalamnya (Ahli Rajab)Pada bulan Rajab, hendaklah kita memperbanyak shalat malam, istighfar dan taubat, membaca shalawat, shaum sunnat Rajab serta ibadah lainnya. Kelak, siapa saja yang mengerjakan karena mengharapkan ridha Allah, akan melintasi jembatan Shiratal Mustaqim seperti kilat yang menyambar.
Rasulullah saw. bersabda, “Bila datang hari Kiamat, maka ada suara yang memanggil:’Dimana para Ahli Rajab?’ Maka memancarlah sinar, kemudian disusul oleh para malaikat yang diikuti oleh para Ahli Rajab, dan mereka semua melewati jembatan Shiratal Mustaqim seperti halilintar yang menyambar. Selanjutnya mereka sujud kepada Allah karena bersyukur telah mampu (selamat) melintasi jembatan Shiratal Mustaqim. Maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Wahai para Ahli Rajab, angkatlah kepala kalian pada hari ini disebabkan kalian telah bersujud di dunia pada bulan-Ku (Rajab). Pergilah ke tempat kalian masing.’” (Duratun Nashihin I:165-166)
Amalan Yang Dianjurkan selama Bulan Rajab
Menurut kitab Duratun Nashihin, amalan yang sebaiknya kita kerjakan selama Rajab adalah:
Referensi:
Keagungan Rajab dan Sya’ban,Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Penerbit Republika, Jakarta, 2006.
Tanpa terasa waktu bergulir, Alhamdulillah pertengahan bulan Jumadil Akhir (Jumadits Tsani) 1431 H sebentar lagi kita lewati. Hari-hari menjelang datangnya Hilal bulan Rajab 1431 H segera menemui kita, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut tamu-tamu agung kita? Sudahkah kita menambah ilmu dan amaliah kita tentang Rajab, Sya’ban dan Ramadhan? Tahukah kita bahwa Rasulullah saw. bersabda tentang ketiga bulan tersebut,“Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” (diriwayatkan dalam kitab Duratun Nashihin I:63)?
Dalam buku “Keagungan Rajab & Sya’ban” karya Ust. Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, yang diterbitkan oleh Penerbit Republika diriwayatkan bahwa: “Setelah bulan Rajab naik ke langit, lalu Allah berfirman kepadanya: ‘Wahai bulan-Ku, adakah mereka menyukaimu?’ Rajab diam saja, sehingga Allah mengulangi lagi pertanyaan-Nya dua atau tiga kali. Kemudian Rajab menjawab,’Tuhanku Engkau Maha Menutupi segala cela (kesalahan)dan Engkau telah memerintahkan kepada makhluk-Mu supaya menutupi cela orang lain dan Rasul-Mu telah menamaiku si Pekak (Tuli). Saya mendengar ketaatan makhluk-Mu dan tiada mendengar kedurhakaan mereka.’ Kemudian Allah berfirman lagi,‘Engkau adalah bulan-Ku yang memiliki cela lagi pekak (tuli) dan para hamba-Ku pun memiliki cela. Kuterima mereka beserta cela mereka dengan sebab kemuliaanmu (Rajab), sehingga Aku pun menerima dirimu sedang engkaupun memiliki cela. Aku mengampuni mereka dengan sebab penyesalan mereka yang hanya sekali padamu (di bulan Rajab) dan Aku pun tidak mencatat perbuatan cela mereka di waktumu (bulan Rajab).”
Dalam riwayat yang lain, disebutkan bahwa bulan Rajab dinamai si Pekak (Tuli) karena malaikat Kiroman Katibin mencatat semua kebaikan dan kejahatan di semua bulan, tetapi di bulan Rajab hanya menulis kebaikan saja, tidak mencatat semua kejahatan yang dilakukan hamba karena mereka tidak mendengar kejahatan terjadi pada bulan Rajab yang harus mereka catat.
Keagungan Hari Jumat Pada Bulan Rajab
Jumat Pertama Bulan RajabDiriwayatkan dalam kitab Duratun Nashihin, bahwa Abu Bakar ra. Berkata,“Apabila telah lewat 1/3 malam Jumat pertama bulan Rajab, para malaikat yang di langit dan di bumi berkumpul di sisi Ka’bah. Lalu Allah berfirman kepada mereka,’Hai para malaikat-Ku, mintalah apa yang kamu inginkan.’ Para malaikat menjawab,’Ya Rabb, kami menginginkan untuk orang-orang yang shaum Rajab, agar Engkau beri ampunan.’ Allah menjawab,’Hai para malaikat-Ku, demi keperkasaan-Ku dan ketinggian-Ku, sungguh mereka telah Kuampuni.’” (Duratun Nashihin I:162)
Setiap Malam Jumat Bulan Rajab
Pada setiap malam Jumat bulan Rajab para malaikat berkumpul di belakang gunung Qaf. Di sana terdapat sebuah bumi berwarna putih seperti perak, luasnya tujuh kali dunia ini. Para malaikat memenuhi tempat itu dengan begitu padat, seandainya ada sebatang jarum jatuh ke sana, pasti akan mengenai mereka. Para malaikat semuanya memgang bendera yang bertuliskan “Laa ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”.
Mereka duduk tawadhu (merendahkan diri), memohonkan keselamatan bagi umat Nabi Muhammad saw. kepada Allah dan berdoa sampai waktu subuh tiba dengan doa: “Ya Tuhan kami, kasihanilah umat Muhammad, janganlah Engkau siksa mereka.” Allah SWT menjawab,”Sungguh mereka telah Aku ampuni.” (Duratun Nashihin I:162)
Mengagungkan Rajab Dengan Memperbanyak Ibadah di Dalamnya (Ahli Rajab)Pada bulan Rajab, hendaklah kita memperbanyak shalat malam, istighfar dan taubat, membaca shalawat, shaum sunnat Rajab serta ibadah lainnya. Kelak, siapa saja yang mengerjakan karena mengharapkan ridha Allah, akan melintasi jembatan Shiratal Mustaqim seperti kilat yang menyambar.
Rasulullah saw. bersabda, “Bila datang hari Kiamat, maka ada suara yang memanggil:’Dimana para Ahli Rajab?’ Maka memancarlah sinar, kemudian disusul oleh para malaikat yang diikuti oleh para Ahli Rajab, dan mereka semua melewati jembatan Shiratal Mustaqim seperti halilintar yang menyambar. Selanjutnya mereka sujud kepada Allah karena bersyukur telah mampu (selamat) melintasi jembatan Shiratal Mustaqim. Maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Wahai para Ahli Rajab, angkatlah kepala kalian pada hari ini disebabkan kalian telah bersujud di dunia pada bulan-Ku (Rajab). Pergilah ke tempat kalian masing.’” (Duratun Nashihin I:165-166)
Amalan Yang Dianjurkan selama Bulan Rajab
Menurut kitab Duratun Nashihin, amalan yang sebaiknya kita kerjakan selama Rajab adalah:
- Taubat dan Istigfar
- Memperbanyak bershalawat
- Bertasbih
- Membaca doa di bulan Rajab
- Shalat malam di bulan Rajab
- Shalat Fardhu berjamaah
- Membaca QS.Al-Ikhlas setiap hari selama Rajab
- Shaum sunah bulan Rajab
- Membaca Tahlil (Laa ilaha illallah)
Referensi:
Keagungan Rajab dan Sya’ban,Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Penerbit Republika, Jakarta, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar